TANA TIDUNG – Ibrahim Ali, Calon Bupati Kabupaten Tana Tidung (KTT) No urut 2 yang berpasangan dengan Sabri memiliki tagline BAIS (Bersama Ibrahim Ali-Sabri), pada awal menjabat, Ibrahim Ali sempat diragukan kemampuannya dalam memimpin Kabupaten Tana Tidung, kini terbuktikan bahwa keraguan tersebut tak berdasar.
Di tengah sorotan dan tantangan, Ibrahim Ali berhasil menunjukkan performa luar biasa dalam menjalankan roda pemerintahannya. Hasil kerjanya terlihat nyata, baik dalam pembangunan infrastruktur, peningkatan kesejahteraan masyarakat, maupun berbagai terobosan kebijakan.
Dengan komitmen tinggi dan kerja keras, Ibrahim Ali tidak hanya memenuhi ekspektasi, tapi juga melampauinya. Bram panggilan akrabnya, membuktikan bahwa pemimpin sejati bukan diukur dari keraguan awal, melainkan dari hasil nyata yang bisa dirasakan masyarakat.
“Orang banyak meragukan saya. Pertama-tama waktu saya menjadi bupati orang bilang si bram tidak punya kemampuan, si bram tidak punya pemahaman birokrat yang baik. Kedua si bram tidak punya jaringan di pusat, terutama jaringan di Kementerian, maka ASN, kalian akan berdampak, kalian mungkin TPP nya akan turun dan kemungkinan TPP kalian akan dirapel setiap bulannya. Tapi fakta. Nah ini fakta yang bicara,” ujar Ibrahim Ali di hadapan para pendukungnya belum lama ini.
Bram, menjelaskan sebagai manusia biasa tidak punya daya upaya, tidak punya kekuatan. Hanya kekuasaan Allah SWT yang menguatkannya.
“Saya yakin ketika saya dilantik 26 Februari 2021, Allah sudah memilih saya sebagai pemimpin dan Allah akan menyertai dan menyertakan kepada diri saya kemampuan untuk memimpin Kabupaten Tana Tidung yang kita cintai. Saya berpikir mereka hanya manusia biasa yang tidak bisa menebak kodrat dan iradat yang ditentukan Allah kepada hambanya. Dan alhamdulillah itu terbukti. Silahkan kita buka fakta dan ini bukan hoax. Ini bukan omon-omon kata orang sekarang,” tutur Ibrahim Ali.
Ibrahim menceritakan fakta tahun 2021, saat itu masih dilanda covid-19, tidak bisa berbuat apa-apa. Hanya bisa, bagaimana membantu masyarakat karantina dan kemudian bagaimana menangani tidak terjadi penyebaran Covid-19 meluas.
Pembangunan KTT pada saat itu stagnan dan APBD menurun. Adapun anggaran-anggaran mulai dari DAU kemudian DBH juga menurun. Semua diperuntukkan untuk penanganan memberantas Covid-19. Di tahun 2021 APBD KTT 813 miliar kemudian masih Tahun 2021 APBD P naik sedikit 839 miliar. Di APBD Tahun 2022 karena masih Covid-19 turun menjadi 689 Miliar dan di APBD P Tahun 2022 naik menjadi 833 Miliar.
“Tapi saya tidak mati akal paman, saya tidak mati pikiran. Saya tanya apa yang menjadi potensi untuk meningkatkan APBD Kabupaten Tanah Tidung? APBD bisa kita tingkatkan hanya lewat DBH. DBH itu dana bagi hasil. sumbernya dari mana? bersumber dari pajak batubara, perkebunan kelapa sawit, gas, perikanan dan lain lain,” jelasnya.
Lanjut Ibrahim, DAU tidak bisa dikutak-katik, karena kenaikannya tidak akan pernah besar. Kemudian Bram memanggil beberapa tokoh koperasi Desa Sayap Hilir, mempertanyakan bagaimana kondisi perkebunan kelapa sawit yang ada disana, mengapa sawitnya tidak beroperasi, padahal penghasilannya 5 miliar sampai 6 miliar per bulan. Bram mendapat jawaban, ternyata ada yang menawarkan pembelian lahan dan ini sudah yang ketujuh kali, tapi belum ada komitmen dan belum ada kejelasan.
Pada waktu itu, lanjut Ibrahim, dirinya memanggil 3 koperasi, Koperasi Sesayap Induk, Koperasi Sepala Dalung, Koperasi Sedulur dan Seputuk, untuk duduk bersama-sama mencarikan jalan keluar, agar permasalahan yang ada bisa segera diputuskan. Perusahaan bisa mulus melakukan proses take overnya dan berjalan proses pembeliannya.
“Allhamdulillah dengan doa seluruh masyarakat Kabupaten Tanah Tidung dan didukung oleh masyarakat Sesayap hilir, proses take over disetujui dan kemudian dibeli oleh perusahaan Indonesia yaitu Karya Teknik dan kemudian membayar pajak yang tertunggak hampir kurang lebih sekitar 300 miliar. Dan dengan 300 miliar itulah yang mengangkat APBD KTT menjadi 1 triliun 14 miliar rupiah,” tegas Ibrahim Ali suami dari Vamelia Ibrahim anggota DPRD Provinsi Kaltara periode 2024-2029.
Tidak sampai disitu, Bram terus berusaha meningkatkan APBD Tahun 2023, mengejar proses pendapatan dari pembayaran pajak dari perusahaan-perusahaan tambang yang ada di KTT. Gencar berkomunikasi dengan perwakilan pajak Kabupaten Berau.
“Kita terus kejar dan Alhamdulillah, DBH Kabupaten Tana Tidung, APBD P KTT Tahun 2023 tembus 1,3 triliun. Pada Tahun 2024 APBD murni senilai 1.3 triliun, dan yang paling luar biasa APBD P Tahun 2024 tembus 1.5 triliun. Ini kalau dibilang kita tidak kerja, yang perlu dipertanyakan, yang tidak bekerjanya di mana kira-kira,” pungkas Ibrahim Ali. (Rd)