
BIRUKUNINGNEWS.COM, TANJUNG SELOR — Komisi IV DPRD Kalimantan Utara kembali menyoroti urgensi pembangunan infrastruktur penunjang pendidikan di wilayah perbatasan. Keterbatasan fasilitas sekolah, akses transportasi yang sulit, dan keterbatasan jaringan digital dinilai menghambat kualitas pembelajaran ribuan siswa.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltara, Rahman, menegaskan bahwa pembangunan jaringan internet dan jalan yang layak harus menjadi prioritas utama pemerintah. Keduanya merupakan kunci untuk mendorong pemerataan pendidikan, terutama dalam penerapan kurikulum berbasis teknologi di daerah terluar.
“Akses digital adalah fondasi penting pendidikan modern. Tanpa jaringan internet yang memadai, transformasi pendidikan di perbatasan tidak akan berjalan maksimal. Pemerintah harus memastikan seluruh wilayah perbatasan tersambung dengan jaringan telekomunikasi yang memadai,” kata Rahman, Senin (17/11/2025).
Ia juga menyebut bahwa kualitas pembelajaran sangat dipengaruhi oleh kemudahan akses menuju sekolah. Infrastruktur jalan yang memadai akan mempermudah mobilitas siswa dan guru, sekaligus membuka kesempatan bagi anak-anak perbatasan untuk memperoleh layanan pendidikan yang setara dengan daerah perkotaan.
Selain mendorong perbaikan infrastruktur fisik, Komisi IV DPRD Kaltara juga berkomitmen memperjuangkan alokasi anggaran yang lebih proporsional untuk pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Termasuk mengupayakan dukungan dari pemerintah pusat melalui berbagai program afirmasi bagi wilayah perbatasan dan terluar.
“Pengawasan akan terus kami lakukan agar setiap program pendidikan tepat sasaran. Tujuannya jelas: meningkatkan kualitas layanan, memperkuat kompetensi guru, dan memastikan anak-anak di perbatasan mendapat akses pendidikan berkualitas,” tegas Rahman.
Rahman yang merupakan politisi muda asal Sebatik itu turut menekankan bahwa kombinasi fasilitas sekolah yang memadai, tenaga pendidik yang kompeten, serta infrastruktur pendukung yang kuat akan menjadi dorongan besar bagi siswa perbatasan untuk berprestasi dan bersaing secara nasional.
“Dengan langkah-langkah ini, kami berharap kesenjangan pendidikan antarwilayah terus berkurang. Anak-anak di perbatasan memiliki hak yang sama untuk meraih masa depan yang cerah,” tutupnya. (Adv)
