BIRUKUNINGNEWS.COM, KALTARA — Ancaman turunnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara tahun 2026 memaksa pemerintah daerah bekerja lebih kreatif dalam menggali sumber pendapatan baru. Kondisi ini dinilai membutuhkan langkah cepat untuk memperkuat kemandirian fiskal daerah.
Wakil Ketua Komisi II DPRD Kaltara, Komaruddin, menyampaikan pandangannya saat melakukan kunjungan kerja di Kota Tarakan, Minggu (23/11/2025). Ia menegaskan bahwa penurunan anggaran tahun depan terjadi akibat berkurangnya Transfer ke Daerah (TKD) dari pemerintah pusat.
“Penurunan anggaran ini harus kita hadapi bersama, dan tetap memastikan pembangunan prioritas di Kaltara tidak terhambat,” ujarnya.
Menurut Komaruddin, situasi ini menjadi pengingat penting bahwa Kaltara harus mulai memaksimalkan potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejak sekarang. Salah satunya melalui perbaikan pengelolaan aset daerah yang dinilai masih belum optimal.
“PAD kita memang tumbuh, tetapi nilainya masih jauh di bawah penerimaan TKD. Karena itu, beberapa fraksi mendorong Pemprov agar meningkatkan belanja modal dan serius mengoptimalkan PAD untuk mewujudkan kemandirian fiskal,” tegas legislator Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
Ia juga menekankan pentingnya peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurutnya, BUMD harus mulai diberikan target pendapatan yang jelas dan ideal setiap tahun agar dapat menjadi motor kontribusi PAD.
“Kita memiliki BUMD yang sebenarnya bisa menjadi penyumbang PAD secara berkelanjutan. Begitu juga aset-aset daerah yang dapat dikelola menjadi sumber pendapatan. Semuanya harus diinventarisasi dan dimaksimalkan,” jelasnya.
Komaruddin menegaskan bahwa dengan kondisi penurunan APBD, setiap program pemerintah harus benar-benar terukur dan memberi manfaat nyata.
“Tidak boleh lagi ada program yang sekadar menyerap anggaran tanpa output yang jelas. Semua harus memberikan manfaat bagi masyarakat,” tutupnya. (Adv)