
BIRUKUNINGNEWS.COM, TANJUNG SELOR — Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2026, DPRD Kalimantan Utara mendorong Pemerintah Provinsi Kaltara memperkuat upaya pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas pangan di seluruh daerah. Seruan ini disampaikan Ketua DPRD Kaltara, Achmad Djufrie.
Djufrie menegaskan, potensi kenaikan harga kebutuhan pokok selalu terjadi menjelang akhir tahun. Karena itu, pemerintah diminta memperketat pemantauan stok dan harga di pasar.
Ia juga mendorong agar operasi pasar digelar lebih masif, terutama untuk komoditas yang rawan naik seperti beras, gula, minyak goreng, cabai, dan telur.
“Operasi pasar sangat penting sebagai instrumen stabilisasi. Ini harus dilakukan di semua titik, terutama wilayah yang berpotensi mengalami gejolak harga,” ujar Djufrie.
Selain langkah jangka pendek, DPRD Kaltara juga menyoroti pentingnya penguatan produksi pangan lokal. Menurut Djufrie, peningkatan dukungan kepada petani lokal akan membantu mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.
“Jika produksi daerah kuat, stabilitas harga lebih mudah dijaga,” katanya.
Dewan menilai ketahanan pangan bukan hanya soal ketersediaan stok, tetapi juga kelancaran distribusi dan keterjangkauan harga. Untuk itu, ia meminta pengawasan distribusi diperketat agar tidak terjadi praktik permainan harga oleh pihak-pihak tertentu.
Koordinasi lintas instansi juga diminta ditingkatkan, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota.
“Sinergi antara TPID, OPD terkait, Bulog, hingga aparat keamanan harus berjalan efektif agar persoalan pasokan dan distribusi bisa cepat diatasi,” tambah Djufrie.
Terakhir, DPRD menekankan pentingnya transparansi data pangan agar masyarakat memperoleh informasi harga dan pasokan yang akurat.
“Data yang jelas menjadi dasar pemerintah bertindak. Kita tidak boleh bekerja dengan asumsi, terutama saat kondisi pasar sangat dinamis menjelang Nataru,” pungkasnya. (Adv/Eka)
